PEMBEKALAN PURNABAKTI DAN KEWIRAUSAHAAN YOGYAKARTA

Latar Belakang
Sebagian orang beranggapan bahwa pensiun atau purna karya merupakan sebuah kenyataan yang tidak menyenangkan. Kemudian menjelang masanya tiba, mereka sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan seperti apa yang akan dihadapi kelak. Oleh karenanya, sering terjadi orang yang memasuki masa purnabakti bukannya bisa menikmati kehidupan dengan lebih santai, lebih bahagia tetapi sebaliknya, justru ada yang mengalami problem serius baik kejiwaan maupun fisik. Gejala ketidaknyamanan tersebut dikenal dengan istilah Post-Power Syndrome.
Masa purnabakti seharusnya disambut dengan antusias sebagai pintu gerbang untuk memasuki lingkungan yang lebih beragam dan penuh tantangan. Untuk itu perlu adanya suatu persiapan yang matang dalam menghadapi dan mengelola peluang yang menjadi obsesi terpendam selama ini. Sehingga, nantinya bagi orang yang akan memasuki purnabakti dapat menghadapi semua tantangan menjadi suatu peluang menuju keberhasilan selanjutnya.
Sebagai perusahaan atau instansi yang memiliki pandangan komprehensif terhadap kebutuhan staf dan karyawan berkenaan dengan persiapan masa purnabakti, perusahaan dapat membantu mereka dengan berbagai kebijakan dan strategi. Adapun tujuannya adalah untuk meminimalkan berbagai dampak negatif yang kemungkinan muncul terutama dampak yang bersifat psikologis. Selain itu juga,  hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, baik secara material maupun spiritual. Salah satu strategi yang paling efektif adalah dengan memberi bekal kepada mereka tentang berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat secara praktis dalam kehidupan setelah tidak lagi aktif bekerja. Ilmu dan pengetahuan yang dipelukan berkaitan dengan kepribadian, manajemen stres, manajemen kesehatan, manajemen keuangan dan investasi, manajemen minat dan bakat serta kewirausahaan/pengetahuan berbagai tren usaha yang berkembang. Dengan pembekalan tersebut, diharapkan dapat membantu para karyawan untuk mempersiapkan masa purnabakti dengan lebih matang dan terencana.
Perubahan Sikap Mental dan Cara Berfikir
Para calon purnabakti pada umumnya merupakan pegawai dari suatu instansi yang sudah “mapan”. Segala kegiatan yang dikerjakan sehari-hari senantiasa mengacu pada ketentuan berikut petunjuk pelaksanaan yang sudah baku. Bahkan tidak jarang, inisiatif dan kreasi terpaksa dipendam karena juklak telah tersedia kendati banyak perubahan yang terjadi di lapangan yang menyebabkan peraturan tidak lagi konteksual untuk diterapkan.
Sementara itu, dunia usaha membutuhkan sikap dan pola pikir entrepreneur yang menuntut para pelakunya senantiasa aktif dan berinisiatif untuk mencari peluang serta berani bertindak sebagai pengambil risiko atau risk taker. Untuk memasuki dunia usaha para calon purnabakti diharapkan dapat berupaya mengubah sikap dan pola pikirnya.
Meminimalkan Resiko
Kemampuan pemikiran dan kondisi yang masih enerjik membuat seseorang pada masa purnabakti melakukan berbagai keputusan yang kurang diperhitungkan secara matang. Dalam masa purnabakti, informasi yang tidak lengkap dalam menyusun gagasan usaha yang digeluti dapat mengundang risiko tinggi. Seringkali untuk kompensasi pengakuan diri yang hilang pada masa purnabakti, seseorang mencoba gagasan baru yang terlalu berani., sehingga sering terjadi kegagalan yang fatal.
Usaha Kecil dan Menengah
Untuk tahap awal para calon purnabakti disarankan untuk mengelola  usaha  dengan skala kecil hingga menengah. Hal ini bukan berarti menaifkan kemampuan para pensiunan tetapi kenyataan membuktikan usaha kecil dan menengah ini relatif tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan iklim perekonomian yang seringkali tidak dapat diprediksi sebelumnya. Disamping itu juga telah terbukti di saat krisis melanda, tidak sedikit usaha kecil dan menengah yang tetap bertahan. Usaha-usaha yang berorientasi ekspor kebanyakan justru dilakukan persahaan-perusahaan skala kecil dan menengah.
Bertolak dari latar belakang tersebut, Performaplus Training & Consultant sebagai perusahaan pengembang SDM berupaya menawarkan kerjasama dalam bentuk penyelenggaraan program Training dengan tema “Persiapan Memasuki Masa Purna Bakti dan Enterpreneurship bagi Karyawan”.

Materi dan Instruktur
Komposisi materi pelatihan dan instruktur pada pelatihan ini selengkapnya adalah sebagai berikut :
No.    Materi    Instruktur
1.-Mental Switching : Perubahan Sikap dan Pola Pikir dari karyawan ke masa purnabakti
•Perubahan pemanfaatan waktu, kebiasan, komunikasi, relasi, keuangan, kekuasaan, status sosial, dll
•Bagaimana mempersiapkan mental, agar sukses dengan perubahan
•Mengatasi stress, depresi dan kekalutan ketika terjadi perubahan
-Mengatasi ”Post Power Syndrome”
•Penyebab timbulnya Post Power Syndrome dan Bagaimana Mengatasinya
•Membentuk Percaya Diri dan Berani Menghadapi Masa Depan
•Kompetensi Pribadi dan Potret Diri
•Berani Bertindak dan Mengambil Keputusan dengan Pertimbangan Resiko
•Membangun sikap positif dan bersyukur
Dr. Khoiruddin Bashori, M.Si.
Pakar bidang Psikologi, Pengembangan SDM dan kepribadian. Berpengalaman sebagai trainer khususnya persiapan psikologis menjelang masa pensiun.
2.Wealth Management
•Investment Management
•Manajemen Keuangan
•Jenis-jenis Investasi Keuangan
•Tips Memilih Jenis Investasi yang Efektif
•Mengenali Resiko-resiko Keuangan
•Manajemen Resiko Keuangan yang Efektif
•Strategi untuk Mencapai Kebebasan Finansial
Drs. Ec. H. Didit Herlianto, M.Si
Trainer / konsultan yang berpengalaman dalam memberikan pelatihan program persiapan pensiun khususnya dari sisi perencanaan keuangan, keputusan investasi dan bisnis pasca pensiun.
3.Pola Hidup Sehat dan Bugar di Masa Purna Bhakti
•Medical Check up
•Manajemen Kesehatan dan Gaya Hidup Sehat di Masa Purna Bakti
•Mengenali Gejala-gejala Penyakit Secara Dini dan Pencegahannya
•Menjaga Makanan dan Olah raga di Usia Lanjut
•Merawat Kesehatan agar Tetap Fit
•Konsultasi Kesehatan
dr.AgusTaufiqurrohman, M.Kes.
Tim dokter di RS Sardjito Yogyakarta, Spesialis bidang neurologi, pakar kesehatan keluarga yang telah beberapa kali memberikan pencerahan kesehatan pada pelatihan pembekalan menjelang masa purnabakti.
4.Enterpreneurship
•Pengantar Enterpreneurship
•Merubah mindset menjadi entrepreneur
•Membentuk jiwa wirausaha yang handal
•Kiat membidik dan evaluasi peluang  usaha baru (analisis kelayakinan usaha)
•Mensiasati pembiayaan usaha baru
•Bentuk kepemilikan dan rencana  pemasaran
•Sumberdaya insani bagi wirausaha
•Organisasi, kepemimpinan dan pengawasan usaha baru
Dr. Fauzan Asmara, MM.
Pakar Manajemen dan pemasaran/ praktisi bisnis yang menggeluti dunia pendidikan dan beberapa bisnis lain. Saat ini mengelola beberapa lembaga pendidikan ternama di Yogyakarta.
5.•Mengenal bisnis Franchise sebagai alternative usaha yang aman
•Tips aman Investasi Bisnis Franchise dengan kondisi yang sesuai dengan      kemampuan.
Franchisor
simply fresh & Indomaret
6.Kunjungan / praktek / studi wisata ke Sentra Bisnis Percontohan yang disesuaikan dengan minat peserta.
•Budidaya jamur, Sleman
•Budidaya ikan airtawar & Lele
•Peternakan kambing etawa, kulon progo
•Bisnis franchise simply fresh & Indomaret
•Industri Agrobisnis dan budidaya tanaman herbal ”INDMIRA”
•Rumah makan apung Boyong Kalegan
•Budidaya sapi perah dan sapi potong
•Budidaya udang, Bantul
Pemilik dan pengrajin, pengurus Koperasi Usaha
Pemilik dan pengelola usaha
Pemilik usaha dan tim penyuluh usaha

Tujuan Pelatihan
Pelatihan ini didesain sedemikian rupa sehingga sangat efektif untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya persiapan masa purnabakti dalam berbagai aspek. Secara garis besar tujuan dari kegiatan ini adalah:
1.Memberikan pembekalan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri secara optimal dalam menghadapapi masa purnabakti. Dengan pembekalan ini, peserta diharapkan terhindar atau paling tidak meminimalkan dari dampak-dampak yang dapat berakibat kurang baik terutama dampak secara psikologis, sehingga lebih siap dalam menjalani masa purnabakti dengan penuh percaya diri dan bahagia.
2.Peserta mampu mengkaji dan mengembangkan kemampuan pribadi untuk bersikap, berpolapikir dan berperilaku sebagai wirausaha mandiri (Mental Switching)
3.Peserta mampu mengidentifikasi dan mengkaji peluang usaha untuk dijadikan bidang usahanya dan diyakini dapat diwujudkannya
4.Peserta dapat memahami gambaran tentang rencana-rencana keuangan yang aman, manajemen resiko keuangan di masa purnabakti, pertimbangan  dan pemilihan jenis investasi yang relatif aman.
5.Memberikan motivasi sekaligus membuka wawasan yang komprehensif mengenai berbagai usaha yang dapat dijadikan referensi terutama setelah para karyawan memasuki masa purnabakti.
6.Memberikan gambaran langsung tentang kewirausahaan dan bagaimana mengelola usaha dengan kondisi yang sesuai bidang yang diminati, sekaligus memberikan fasilitas bagi peserta untuk melakukan konsultasi usaha yang diminati hingga usahanya berjalan.

Peserta Pelatihan
Kegiatan pelatihan ini ditujukan kepada karyawan yang akan memasuki masa MPP (Pra Pensiun) dengan jumlah peserta minimum 10 orang dan maksimum 25 orang didampingi istri/suami masing-masing. Dengan demikian jumlah total peserta adalah 20 orang dan maksimum 50 orang.

Bentuk dan Metode
Pelatihan pembekalan ini didesain khusus bagi peserta dewasa yang disesuaikan dengan usia agar peserta tidak mengalami kejenuhan selama pelatihan. Pendekatan yang digunakan adalah metode andragogy training yang dikombinasikan dengan metode experiental learning cycle. Dengan demikian peserta benar-benar dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di dunia nyata. Untuk mendukung hal tersebut maka metode penyampaian pelatihan yang digunakan adalah diskusi kelompok, Latihan, Ceramah/Lecture, Presentasi, Simulasi/Game, Kunjungan lapangan, praktek dan diskusi usaha.

Waktu dan Tempat
a.Waktu
Kegitan pelatihan ini diselenggarakan selama 5 hari (2 hari di kelas & 3 hari kunjungan tempat usaha), jam 08.00 – 16.00 WIB. (Tanggal pelaksanaan dapat disesuaikan dengan agenda perusahaan).
b.Tempat
1.Hotel Ibis Style***/Wisma MMUGM****Yogyakarta (Optional)
2.Budidaya jamur “Jejamuran” Sleman
3.Budidaya tanaman herbal organik dan tanaman buah dalam pot “Indmira” Ngaglik, Sleman
4.Budidaya ikan airtawar, Sleman
5.Peternakan kambing etawa, kulon progo
6.Rumah makan apung Boyong Kalegan, Sleman
7.Lokasi counter waralaba
8.Lokasi wisata di Yogyakarta dan sekitarnya
Acara Pendukung
•Senam kesehatan jasmani
•City tour ke beberapa tempat wisata menarik di Yogyakarta dan sekitarnya, serta beberapa pusat perbelanjaan dan kerajinan di Yogyakarta.
•Renungan Malam
•Special dinner , entertainment dan keakraban
•Makan siang spesial dan kunjungan di rumah makan apung “Boyong Kalegan”, Sleman.

Biaya dan fasilitas
Biaya pelatihan sebesar Rp 6.750.000,- (Enam Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) per pasang untuk dua orang (suami & istri), dengan fasilitas sebagai berikut:
•Residensial di hotel bintang 3/ 4
•Transportasi antar jemput dari dan ke bandara
•Transportasi kunjungan ke lokasi pelaku usaha dan wisata di Jogja
•Akomodasi selama pelatihan termasuk fasilitas laundry hotel
•Sarapan pagi, makan siang, makan malam dan 2 x Coffee Break
•Medical Check up
•Training kit & Handout / Module
•Sertifikat
•Tas Training
•Souvenir
•Dokumentasi kegiatan pelatihan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *